jump to navigation

aku lelah ma.. October 15, 2011

Posted by nindtaa in chocolate.
Tags:
add a comment

selamat malam.

assalamu’alaykum..

lama raanya nggak nulis di blog ini. Mari perkenalan lagi, halo.. nama saya Nindya Resha Pramesti 🙂 dan saya telah mengalami berkali-kali perubahan dalam kepribadian. hehe

pernahkah Anda berfikir tentang bagaimana menjalani hidup se-perfect mungkin?

saya selalu memikirkannya tapi saya tidak pernah bisa melakukannya. Sejak kecil saya selalu berusaha untuk mengalahkan orang lain, mengalahkan mereka dalam hal apapun. Mungkin ini semua karena memang sejak kecil saya sudah secara tidak langsung diajarkan untuk hidup sedemikian rupa.

Awalnya, pada masa kanak-kanak. saya tak henti-hentinya mengumpat, memaki dan menyesali diri sendiri. Kenapa? karena saya merasa kehidupan ini tidak adil bagi saya yang tidak bisa apa-apa. Mungkin sampai sekarang pun, rasa kesal itu maish tetap ada. Jelas saja, tidak semudah itu melupakan hal-hal yang menurut saya “menyakitkan”.

awalnya, sungguh saya sangat kesal dengan kehidupan saya yang sangat terlihat “tidak sempurna”. Bukan karena orang tua saya miskin, atau saya hatus tinggal di kolong jembatan. Bukan karena itu. Melainkan karena suatu hal, yang tidak pernah saya rasakan bahwa saya memilikinya. Seperti tulisan-tulisan lainnya, saya selalu bilang bahwa saya sangat menyesali untuk harus hidup dengan cara yang “kasar”. Ini semua karena tidak ada yang “membimbing” saya seperti anak-anak pada umumnya. Sedikitpun saya nggak pernah minum ASI, mungkin ini faktor utama yang mengakibatkan kelakuan saya “sedikit” kasar. Logikanya, anak manusia, harusnya mengkonsumsi Air Susu Manusia pula, tapi sejak orok, saya sudah harus mengkonsumsi Air Susu Sapi. Setetes pun, tak pernah masuk dalam lambung ini Air Susu Ibu. Dari situ saya berpikir, mungkin ini penyebab saya tidak bisa bertindak seperti layaknya manusia yang “normal”.

Hal kedua yang membuat saya kesal, adalah saya harus belajar sendiri, melindungi diri sendiri, menghibur diri sendiri sejak kecil. Hidup dengan 2 orang tua dan 1 Ayah mungkin sudah cukup membuat saya “bahagia”, namun tidak dengan “Bahagia”. Masih ingat betul saya semuanya, bahkan semua kenangan saat saya masih berumur 4 tahun, saat belajar naik sepeda. Meski telah berkali-kali jatuh, saya tak pernah berhenti untuk bisa, maka jangan kaget jika mengetahui bahwa sekujur tubuh saya penuh dengan bekas luka. Sayangnya, kebanyakan, yang saya ingat adalah hal-hal yang menyakitkan saja, hampir hilang semua di memori otak saya tentang hal-hal yang membuat senyum tercipta, walau hanya semenit saja. Sungguh lupa!. Saat itu, mereka mungkin tak pernah tahu saya sulit membaca, saya sulit menghitung, saya sulit menulis. Menulis huruf  “d” menjadi “b”, menghitung berkali-kali tapi tetap tak temukan hasilnya. Yang mereka mau, hanya ” saya harus bisa “, bagaimanapun caranya. Saat itu pun saya masih ingat, sejak sebelum maghrib hingga menjelang waktu tidur, di kamar tengah tempat saya belajar dan tidur, saya terus memandang rangkaian kata, yang sebenarnya biasa saja, namun saya sama-sekali tidak bisa membacanya. Kemudian ada yang datang dan bertanya “tulisan ini bacanya apa?”, saya cuma diam. Tapi dia marah dan “plak!”. Seperti biasa, dan begitu seterusnya.. Maka dari itu saya terus mencoba, membaca, dengan mendengar. Dan akhirnya, saya bisa membaca, tulisan pertama “Kota Mainan”, dari buku besar berisi buku-buku cerita kecil, yang dibelikan oleh seorang Bibi.

Semua… yang saya ingat hanya begitu-begitu saja.

Ibarat Ular, dia tidak akan menyerang jika ia tidak diganggu.

saya tahu kok, saya menyebalkan, kasar,dan egois. Mungkin begitu orang menyebutnya. Atau bahkan ada yang mengatai saya adlaah orang jahat, orang yang paling buruk, atau bahkan mengatai saya.. setan. well, sebenarnya, saya tidak terlalu peduli dengan perkataan orang lain, karena menurut saya semua orang punya cara hidupnya sendiri.

Tapi 1 hal yag sellau membuat saya kesal adalah…

mungkin banyak orang yang sakit hati karena perkataan atau kelakuan saya, tapi pernahkan mereka berfikir bahwa saya berbuat demikian karena dia dahulu yang membuka kasus antara saya dan dia?.

Well, saya tidak akan mengganggu Anda, namun jika Anda menyakiti saya, saya tidak akan diam saja.

mungkin tulisan diatas pun banyak yang tidak setuju, itu terserah Anda.. Saya Nindya Resha Pramesti, dan inilah saya yang sekarang. Dengan Self Defense yang jauh lebih kuat dari sebelumnya, Yang tak akan pernah membiarkan orang lain, menjatuhkannya.

saya pernah menjadi lemah, tapi itu membuat saya sakit. Dan sekarang, saya bosan untuk terus-terusan merasa sakit. 🙂

selamat malam.

wassalamu’alaykum.